Ya TUHAN, ternyata buat seorang Ibu.. bersusah payah melayani
putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang tak pernah
kusadari sebelumnya.. Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua
menjadi sedih karena kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat arti
kebahagiaan dari sudut pandang masing-masing.
Diam-diam aku merenungkan. Apa yang telah kupersembahkan untuk mama dalam
usiaku sekarang? Adakah mama bahagia dan bangga pada putrinya?
Ketika itu kutanya pada mama. Mama menjawab "Banyak sekali
kebahagiaan yang telah kamu berikan pada mama. Kamu tumbuh sehat
dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan. Kamu berprestasi di sekolah
adalah kebanggaan buat mama. Setelah dewasa, kamu berprilaku sebagaimana
seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat mama.
Setiap kali binar mata kamu mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua."
Lagi-lagi aku hanya bisa berucap "Ampunkan aku ya TUHAN kalau selama ini
sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada mama.
Masih banyak alasan ketika mama menginginkan sesuatu."
Betapa sabarnya ibuku melalui liku-liku kehidupan..
Ibuku seorang yang idealis, menata keluarga, merawat dan mendidik
anak-anak adalah hak prerogatif seorang ibu yang takkan bisa
dilimpahkan kepada siapapun. Ah, maafin kami mama.....
18 jam sehari sebagai "pekerja" seakan tak pernah membuat mama lelah..
Sanggupkah aku ya TUHAN..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar